Independent Study for Entrepreneurship

Dalam mata kuliah entrepreneurship, pak Gita selaku dosen saya meminta saya untuk menuliskan beberapa hal mengenai kehidupan saya secara personal dan kehidupan kewirausahaan saya. Untuk itulah saya menulis ini.

Deskripsi Diri

Tuhan (dalam kepercayaan saya ‘Allah SWT’) tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa adanya sebuah alasan dan pembelajaran. ‘Ada’ disebut ada karena adanya ketiadaan. Semua ada dalam binary oposition nya. Begitupun alasan Tuhan menciptakan manusia di bumi kita ini dan mungkin makhluk-makhluk lain di belahan dunia yang lain. Meskipun kita dihadirkan ke dunia ini sendiri, dan akan ditiadakan dalam keadaan sendiri lagi, namun hadirnya manusia satu tidak akan lepas dari peran dan kehadiran manusia lain. Ada alasan dan tujuan yang diberikan oleh Tuhan untuk kita dengan memberi kita sebuah kehidupan. Tugas kita-lah untuk terus mencari tujuan itu.

Saya dilahirkan dalam keluarga yang utuh dengan satu orang adik laki-laki. Kami bukan keluarga yang berlebih namun juga tidak merasa kekurangan dengan banyaknya anugerah yang Allah berikan kepada keluarga kami. Saya menjalani kehidupan normal layaknya orang lain. Beranjak dari pendidikkan dalam rumah yang ibu dan bapak berikan, hingga jenjang pendidikkan formal di sekolah. Dimulai dari pendidikkan agama dan akhlaq, hingga pendidikkan sosial dan exact dalam sekolah. Bagi saya, semua hal yang ada pasti membawa pelajaran bagi kehidupan kita, dan tidak ada yang sia-sia dalam sebuah peristiwa, bahkan dari sebuah kegagalan sekalipun.

Hidup merantau di tempat orang lain jauh dari tanah kelahiran, membentuk karakter saya sedikit demi sedikit. Banyak hal memaksa kita untuk merubah cara pandang kita terhadap berbagai hal yang datang. Bukan lagi persoalan ‘benar’ atau ‘salah’, yang ada hanya ‘subjektivitas’ dan ‘objektivitas’. Karena Allah Maha Mengetahui dari apa yang hamba-Nya ketahui.

Saya bekerja sambil bersekolah di daerah rantauan demi mengurangi beban ibu dan bapak untuk membiayai sekolah dan kehidupan saya di tanah rantauan. Bukan hal yang mudah bagi saya, karena hal ini sedikit menghambat waktu sekolah saya, namun bagi saya ini tetap sesuatu yang baik untuk dilakukan. Beribadah bisa dengan berbagai cara, dan membantu ibu serta bapak dalam hal ini adalah salah satu cara saya beribadah kepada Allah. Meskipun demikian, saya juga bisa meraih beasiswa dan kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar di negeri Gajah Putih. Ini semua adalah hal-hal yang sangat saya syukuri.

Berkelana di beberapa tempat inilah yang sedikit banyak merubah pola pikir dan sudut pandang saya terhadap sesuatu hal. Ada banyak alasan mengapa orang bisa melakukan sesuatu, dan alasan yang sesungguhnya, hanya orang itu dan Tuhan yang tahu. Untuk itu, tidak sepantasnya saya memberi label ‘benar’ atau ‘salah’ pada apa yang dilakukan orang lain.

Saya punya optimisme yang tinggi akan sesuatu hal, jika dihubungkan dengan Allah, karena saya yakin, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah ketika Dia  berkehendak. Akan tetapi saya tidak boleh lupa, bahwa ‘boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu’. (QS Al-Baqarah: 216)

Bagi saya apapun yang Allah berikan dalam kehidupan saya dulu, sekarang, dan nanti akan menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk terus memperbaiki diri. Tidak ada hal yang bisa dikeluhkan sekarang ini, karena saya tahu semakin manusia diuji, semakin Tuhan sayang kepada kita.

 

Karakter dan Praktik Kewirausahaan

Berwirausaha memiliki konotasi yang mengarah kepada usaha untuk menghasilkan sesuatu, dan dalam hal ini adalah keuntungan, dimana ada pengadaan modal dan laba yang didapat dari usaha tersebut. Jika berwirausaha yang dimaksudkan dalam hal ini adalah yang demikian, maka saya bisa dipastikan akan kalah dalam persaingan usaha semacam ini. Karena saya belum punya pengalaman dalam hal yang demikian. Saya bukan orang yang bisa tegas dalam hal menentukan harga dan laba dari suatu barang atau jasa. Saya akan memilih memberinya dengan percuma tanpa berpikir berapa modal yang saya adakan dan berapa laba yang saya bisa peroleh.

Berwirausaha memiliki arti yang luas bagi saya. Berdiri sendiri dengan kemandirian yang dimiliki oleh seseorang pun, bagi saya sudah merupakan tindakan berwirausaha, tanpa orang itu mengelurakan biaya atau modal untuk pengadaan barang atau elemen penunjang bagi pelayanan jasa yang dia miliki.

Namun jika harus memilih, saya akan memilih berwirausaha lewat jasa. Karena selama ini, hal tersebut lah yang sedikit banyak membantu perekonomian dan kemandirian saya di daerah rantauan. Saya punya kemampuan bahasa dan tata bahasa yang baik, khususnya dalam Bahasa Inggris. Bahasa Inggrislah yang memudahkan saya (atas izin Allah) untuk berdikari dan sekaligus bersedekah ilmu kepada orang lain. Dari awal saya datang ke tanah rantau, Yogyakarta, saya diberi kemudahan dengan banyaknya tawaran bekerja atas dasar kemampuan Bahasa Inggris yang saya miliki, dari mulai menjadi tentor di sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris di Jogja, guru extracurricular di SMP IT ABU BAKAR dan SMP BIAS, hingga menjadi seorang content writer untuk blog interior design. Untuk pekerjaan yang terakhir masih saya lakukan hingga saat ini.

Untuk semua hal yang pernah saya lakukan dan yang sedang saya lakukan, hanya rasa syukur yang bisa saya ucapkan. Karena semua yang telah datang dan pergi dalam kehidupan saya tidak akan berbayar dengan apapun.

 

Visi dan Misi Hidup

Jika berbicara mengenai visi dan misi hidup, orang-orang lain mungkin akan mengisi nya dengan berbagai hal yang besar dan menyenangkan menurut versi mereka. Saya pun memiliki visi dan misi hidup sesuai dengan versi saya.

Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada saya pada 2 atau 3 tahun yang lalu, saya akan mengisinya dengan berbagai hal yang akan membuat orang lain pun menginginkan hal yang sama. Berbagai impian dan harapan, serta motto hidup dari orang-orang ternama akan saya tuliskan dalam berangkai-rangkai kata yang indah dan bersemangat. Berusaha untuk mengejar mimpi dan mewujudkannya untuk mencipta sejarah dalam kehidupan saya sendiri.

Namun, tidak demikian untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan. Saya sudah banyak menikmati kehidupan dalam rentang tahun yang singkat, mengenal banyak hal, banyak orang, dan banyak peristiwa, yang kemudian membuat saya berpikir dan bertanya pada diri saya sendiri, bahwa setelah semua hal yang saya tuliskan dalam mimpi saya terwujud, lantas apa yang akan saya lakukan setelahnya. Kehidupan akan terus berlanjut, waktu akan terus berdetik, dan semua yang saya lakukan mungkin tidak akan lagi berbekas.

Untuk visi dan misi saya ke depan, saya hanya ingin memperbaiki ibadah saya dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Ibadah dalam arti yang luas, bukan hanya hablumminallah tapi juga hablumminannas, kepada Allah dan kepada hamba-hamba Nya yang lain. Apapun yang Allah takdirkan untuk saya, adalah yang terbaik bagi saya. Jika Allah berkehendak, Dia akan tetap membantu saya mewujudkan visi misi hidup saya yang pernah saya tuliskan sebelumnya.

Leave a comment